Cinta bagai ungkapan yang tak pernah bisa tertutur dengan tuntas. Cerita indah yang penuh bunga bahagia dan tanda duka. Cinta adalah hal yang selalu membuat insan menjadi abstrak dalam menghadapi hidup nya.cinta menjadi ungkapan yang dengung terrdengar.ya, begitu cinta dalam definisiku. Terlalu indah untuk kututurkan dengan tuntas tapi terlalu sendu rasanya bila kututurkan sebagian. Mencintai bagiku bukan harus memiliki tapi mencinta adalah gembira ketika ia bergembira dan luka ketika ia terluka. Biar hati ini kubohongi sedikit. Biar aku luka parah demi dia yang janagn tergores sedikitpun. Salahkah aku sebagai seorang gadis menyanjungnya? Salahkah aku nmengaku ia milikku? Ia yang hanya kukenal selintas, ia yang namanya sering kudengar dielu-elukan, ia yang superstar, ia yang ramah, ia yang baik hati, ia yang sopan ia yang seorang pengajar, ia yang santun, ia yang rajin ia ,ia ,ia . . .semua tentangnya kutahu dari seorang kawan, teman dan cerita orang, ia yang hanya menegurku 6 kali dalam hari-hariku yang setahun ini. Salahkah aku yang menjadi pecintanya bersama para gadis disana? Salahkah aku si upik abu yang bulat ini mencinta pangeran coklat? Aku masih merenung dalam kesendirianku. Aku mau, sangat senang akan kehadirannya. Tak segan bercerita tentang kehadirannya disisiku walau ia tak tahu betapa ku mencintanya dan berbunga bila disampingnya. Aku ingin bercerita banyak, banyak sekali. Aku cinta dia dalam diamku. Aku galau dalam ungkapan cintaku. Sahabat, salahkah cintaku ini? Aku yang begitu cemburu atas tindakan baiknya pada orang lain yang lagi – lagi kudengar lewat teman. Aku haru menyaksikan ia yang dengan kebaikannya membonceng adik kelasku. Aku pilu. Pilu sekali.hatiku hancur. Tapi aku senang pangeran coklatku baik, baik sekali. Rasanya aku si upik abu akan meleleh bila disampingnya. Kawan aku senang memperhatikan ia yang sedang senyum, bercanda, jalan, sholat, tafakur, zikir, doa walau hanya sekilas dan tanpa diketahui olehnya. Aku selalu salah tingkah bial dihadapannya. Aku si upik abu yang selalu mencinta dalam diam ini mendoakan pangeran coklatku lulus dalam ujiannya kelulusannya nanti, walau aku tak akan perngah lagi melihat ia berjalan, sholat, zikir, yasinan, atau bercanda. Aku doakan ia yang terbaik. Pangeran coklat, aku mencintaimu. Rasa cinta ini berawal dari kagum tapi rasa ini menjadi virus yang melekat dan menjerat seluruh tubuhku.
Rabu, 01 Desember 2010
Langganan:
Postingan (Atom)